by gardanews
May 25th 2020.

Di tengah maraknya wabah Covid-19, Pemerintah Mesir menghimbau masyarakat untuk menjaga diri di rumah saja. Masjid-masjid pun ditutup, Ini sebagai upaya agar penyebaran Corona tidak meluas. Sekarang orang-orang harus betah menjalani aktivitas di rumah masing-masing, begitu juga para Pelajar asal Indonesia yang saat ini berada di Mesir.

Bagi mahasiswa Al-Azhar, moment Ramadhan bukan hanya ajang untuk meningkatkan kualitas ibadah, namun juga meningkatkan semangat belajar. Karena di Bulan Ramadhan inilah waktunya Ujian Termin 2 atau Ujian Akhir semester semakin mendekat.

Tapi lagi-lagi, dengan keadaan sekarang yang sedang dilanda wabah Covid-19 di seluruh dunia, Pemerintah juga meliburkan kegiatan belajar mengajar dan meniadakan ujian secara offline. Hal ini tidak serta merta menjadikan mahasiswa terbebas dari tugas begitu saja. Karena sebagian universitas menggantinya dengan ujian online.

Zainab Al Kubro, Mahsiswi asal kabupaten Bogor yang saat ini sedang menuntut ilmu di Universitas Al Azhar Cairo Mesir, ini adalah tahun ke-2 moment puasa Ramadhan jauh dari kampung halaman.

"Alhamdulillah saat ini kami pelajar asal Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Mesir di tahun ke-2 ini, rasa kangen akan keluarga dan kampung halaman, tak menyurutkan niat tetap giat belajar, komunikasi sering kami lakukan via online video call untuk menyapa dan menghilangkan rasa rindu" ujar Zainab.

Seringkali para mahasiswa ini menelepon ke tanah air di waktu yang berbeda dan berjarak, kendalanya sinyal terkadang putus-putus dan waktu yang berbeda.

"Iya seringkali kami menghubungi sanak keluarga yang ada di Indonesia saat disana sedang makan sahur atau berbuka, itu moment yang kami ingin melihat walaupun via video call, suasanya yang kami rindukan melihat sanak keluarga terlebih melihat makanan yang di sajikan". Tambah Zainab.

Kendalanya selain sinyal, juga waktu yang berbeda, saat di tanah air sedang sahur atau waktu berbuka, mereka di Mesir tengah malam dan siang hari.

Kemarin para Mahasiswa melakukan shalat Idul Fitri seperti halnya kaum muslim di seluruh dunia, tetapi berbeda dengan tahun sebelumnya, yang mana saat ini mereka melaksanakan shalat Idul Fitri di asrama.

Misalnya mahasiswa yang tergabung dalam keluarga mahasiswa Pondok Pesantren Qotrun Nada, Dalam melaksanakan shalat Iduldul Fitri "yang hadir sholat Banin (laki-laki) 12 orang dan Banat (perempuan) 8 orang." Ujar Zainab.

Yang menjadi Imam, Muhammad hilal Hamdi, Khotib, Fefriana Gunawan dan Bilal Abdul Aziz Azam-zami, seluruh para mahasiswa yang memang tinggal di satu apartement dan pelaksanaan shalat Idul Fitri di sebuah ruangan khusus yang steril dari orang lain.

Yang disampaikan oleh Khotib adalah "Hikmah dari Covid-19, intinya kita harus bersabar karena kita ambil dari teladan Rasulullah, yang mengkarantina dirinya di gua Hiro selama 40 Hari". Ujar Febriana Gunawan yang juga Mahasiswa pada Jurusan Ushuluddin.

Setelah shalat usai dilaksanakan, mereka menghubungi keluarga masing-masing di tanah air, saat pelaksanaan selesai pagi hari, sedang di Indonesia sudah memasuki waktu pukul 14.00 wib.

Search Website

Search

Explore

Tags

Subscribe

Newsletter

WhatsApp

Safety and Abuse Reporting

Thanks for being awesome!

We appreciate you contacting us. Our support will get back in touch with you soon!

Have a great day!

Are you sure you want to report abuse against this website?

Please note that your query will be processed only if we find it relevant. Rest all requests will be ignored. If you need help with the website, please login to your dashboard and connect to support